Anak-anak biasanya merasa sakit perut saat bepergian di dalam mobil, pesawat, kapal, atau kereta api. Penyakit ini dikenal sebagai mabuk perjalanan. Penyakit ini terjadi akibat menerima sinyal palsu dari mata, otot, reseptor kulit, dan telinga bagian dalam.
Saat bepergian, bagian tubuh yang berbeda mengirimkan sinyal yang berbeda ke otak. Mata melihat benda-benda di sekitarnya dan mengirim sinyal tentang arah gerakan selama gerakan. Reseptor sensorik untuk sendi dan otot mengirimkan sinyal tentang gerakan otot dan posisi tubuh. Reseptor kulit mengirimkan sinyal tentang bagian tubuh yang menyentuh tanah. Telinga bagian dalam berisi cairan di kanalis semisirkularis. Cairan ini merasakan gerak dan arah gerak seperti maju, mundur, naik, turun, melingkar, atau maju mundur. Ketika otak menerima laporan tepat waktu dari berbagai bagian tubuh, ia mencoba menemukan hubungan antara semua sinyal dan kemudian melukiskan gambaran gerakan dan posisi tubuh pada saat tertentu. Tetapi ketika otak tidak dapat menemukan tautan dan tidak dapat menggambar dari sinyal yang diterima, suatu kondisi yang disebut mabuk perjalanan diuji.
Misalnya, jika seorang anak sedang mengendarai mobil dan membaca sesuatu pada saat yang sama, mata akan melihat buku yang tidak bergerak. Tapi reseptor kulit dan telinga bagian dalam akan merasakan tubuh bergerak ke arah depan. Reseptor mata dan otot akan mengirimkan sinyal bahwa tubuh tidak bergerak. Ini membingungkan otak dan semuanya bercampur aduk di kepala. Hal ini membuat bayi pusing, sakit perut bahkan lelah. Ada kemungkinan anak akan muntah, sehingga disarankan agar orang tua membawa tas sakit setiap kali bepergian dengan anak. Dan jika anak merasa cemas atau takut, kondisinya bisa semakin memburuk.
Meskipun ada obat bebas yang tersedia untuk mengatasi mabuk perjalanan, beberapa tindakan harus diambil untuk menghindari obat-obatan serta mabuk perjalanan. Anak harus selalu dibuat duduk menghadap ke depan. Dia tidak boleh duduk atau duduk mundur, juga tidak boleh duduk di kursi menghadap ke belakang. Ini membantu telinga dan mata mengirimkan jenis sinyal yang sama. Sebaiknya anak tidak terlibat dalam beberapa jenis aktivitas seperti membaca, bermain video game, atau apa pun yang statis. Dia harus diminta untuk melihat ke luar, terutama pada benda-benda yang terletak di kejauhan. Hal yang sama berlaku saat bepergian dengan pesawat terbang. Saat bepergian dengan perahu, anak bisa naik ke atas dan melihat cakrawala. Pada dasarnya, anak harus dibuat fokus pada objek yang berada pada jarak dan bergerak. Saat melihat benda diam, mata menjadi kabur dan mengirimkan sinyal palsu.
Ini juga membantu untuk duduk di tempat yang kurang bergerak. Biasanya titik pusat tubuh, jadi semakin dekat anak ke pusat, semakin baik. Seperti di pesawat terbang, duduk di kursi di lorong tengah adalah ide yang baik dan bukan kursi di dekat sayap. Jika anak duduk di tengah perahu, bukan di depan atau di samping, anak akan merasa kurang mabuk laut. Terlepas dari semua tindakan ini, jika anak masih merasa sakit, konsultasikan dengan dokter. Dokter memeriksa telinga bagian dalam untuk kelainan. Ini juga akan memeriksa bagian lain dari tubuh yang bertanggung jawab untuk merasakan gerakan. Selain obat-obatan, gelang penekan juga tersedia di toko obat setempat. Selain membawa kantong sakit atau kantong plastik lainnya, mobil bisa diderek dan anak harus dibawa keluar sebentar agar merasa lebih baik.
Baca Artikel Lengkap Tentang Investasi & Bisnis
- - Cara Mudah Investasi Saham untuk Pemula
- - Tips Memulai Investasi Saham untuk Pemula
- - 8 Aplikasi Investasi Terbaik Tahun 2021 untuk Pemula
- - Investasi Yang Cocok Dengan Uang 10 Juta
- - 5 Cara Mudah Memulai Investasi Bitcoin, Cryptocurrency Paling Populer
- - 5 Kesalahan Pemula Dalam Investasi Emas
- - 5 Investasi Emas Pasti Untung Besar, Yang Harus Kamu Ketahui